Ciri-Ciri Obesitas pada Anak dan Bahayanya

Sumber: freepik.com

Obesitas pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius dan semakin umum terjadi di berbagai belahan dunia. Menurut data dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi obesitas pada anak dan remaja di Indonesia telah menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2018, prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun adalah sekitar 18,8%, meningkat dari tahun 2013 yang sebesar 11,9%.

Obesitas terjadi ketika berat badan anak jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lainnya pada usia yang sama. Kondisi ini bukan hanya masalah penampilan, tetapi lebih penting lagi, obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Lalu, bagaimana ciri-ciri anak yang mengalami obesitas? Yuk, simak informasi berikut ini.

Ciri-Ciri Obesitas pada Anak

  1. Perut buncit
  2. Leher relatif pendek
  3. Wajah bulat, pipi tembem, dan bahu rangkap
  4. Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan
  5. Pada anak laki-laki, dada membusung dan payudara sedikit membesar, serta penis mengecil (tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh timbunan lemak)
  6. Pada anak perempuan, datangnya pubertas lebih dini yaitu usia kurang dari 9 tahun dan telah mengalami menstruasi.

 

 

Faktor Penyebab Obesitas pada Anak

Faktor utama yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus obesitas di antara anak-anak di Indonesia termasuk perubahan pola makan ke arah konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori dan rendah nutrisi, kurangnya aktivitas fisik, serta peningkatan waktu yang dihabiskan di depan layar (televisi, komputer, dan gadget).

Bahaya Obesitas pada Anak

  1. Penyakit Jantung: Obesitas meningkatkan risiko anak mengembangkan penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit arteri koroner, bahkan dari usia muda.
  2. Diabetes Tipe 2: Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan diabetes tipe 2, kondisi yang dulu umumnya hanya ditemukan pada orang dewasa. Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
  3. Masalah Pernapasan: Obesitas dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti asma dan sleep apnea. Sleep apnea adalah kondisi serius di mana pernapasan anak terhenti secara berkala selama tidur.
  4. Masalah Psikologis: Anak yang obesitas sering mengalami stigmatisasi dan bullying dari teman sebayanya, yang dapat menyebabkan masalah kepercayaan diri, depresi, dan gangguan makan.
  5. Masalah Pencernaan: Obesitas juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti penyakit hati berlemak, refluks gastroesofageal, dan kolesistitis (peradangan kantong empedu).

Mengenali ciri-ciri obesitas pada anak adalah langkah pertama dalam mengatasi masalah ini. Orang tua dan pengasuh harus proaktif dalam memantau pola makan dan aktivitas fisik anak untuk mencegah obesitas. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan dan intervensi yang tepat. Mengatasi obesitas pada anak bukan hanya tentang menurunkan berat badan, tetapi juga tentang mempromosikan gaya hidup sehat untuk mencegah masalah kesehatan di masa depan.

Mengenal Penyakit Polio: Penyebaran, Gejala, dan Pencegahannya<< >>Pentingnya Rutin Melakukan Pemeriksaan Kehamilandan Mengonsumsi Suplemen

About the author : admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.