Yuk, Kenali Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Gigi!

Sumber: freepik.com

Menjaga Kesehatan gigi penting dilakukan karena dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bahkan, beberapa penelitian menemukan bahwa kesehatan gigi dan mulut yang kurang terjaga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Sayangnya, masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat seputar kesehatan gigi. Mitos ini dapat membingungkan dan membahayakan praktik perawatan gigi. Nah, berikut beberapa mitos seputar kesehatan gigi yang perlu kamu ketahui.

  1. Gusi Berdarah Hanya Gejala Normal Saat Sikat Gigi

Mitos: Jika gusi berdarah saat menyikat gigi, itu adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

 

Fakta: Gusi yang berdarah dapat menjadi tanda awal penyakit gusi seperti gingivitis. Jika gusi terus berdarah, hal ini sebaiknya tidak diabaikan. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan dan saran yang tepat.

 

  1. Sakit Gigi Bisa Sembuh dengan Minum Obat Penghilang Rasa Sakit

Mitos: Obat penghilang rasa sakit sering dianggap sebagai solusi instan untuk mengatasi rasa sakit gigi. Sebagian orang berpendapat bahwa minum obat penghilang rasa sakit adalah cara yang cukup untuk mengatasi masalah tersebut.

 

Fakta: Obat penghilang rasa sakit dapat memberikan bantuan sementara dengan meredakan rasa sakit, tetapi tidak menyembuhkan penyebab sebenarnya dari sakit gigi. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk menemukan akar permasalahan dan mendapatkan perawatan yang sesuai. Mengandalkan obat penghilang rasa sakit secara terus-menerus dapat menyembunyikan masalah yang mendasarinya dan memperburuk kondisi gigi.

 

  1. Karang Gigi Dapat Dibersihkan Sendiri di Rumah

Mitos: Membersihkan karang gigi bisa dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan metode sederhana, seperti mengunyah permen karet atau menggosok gigi lebih keras.

 

Fakta: Karang gigi adalah lapisan keras yang menumpuk di sekitar gigi dan gusi. Meskipun beberapa tindakan pencegahan, seperti menggosok gigi dan menggunakan benang gigi dapat membantu mencegah pembentukan karang gigi, membersihkannya secara menyeluruh memerlukan bantuan profesional. Dokter gigi memiliki alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk membersihkan karang gigi secara efektif dan mencegah masalah lebih lanjut.

 

  1. Gigi Atas yang Sakit jika Dicabut dapat Menyebabkan Kebutaan

Mitos: Mencabut gigi atas dapat merusak saraf mata dan menyebabkan kebutaan.

 

Fakta: Tidak ada hubungan langsung antara sakit gigi pada gigi atas dan saraf mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Gigi yang sakit memang bisa menyebabkan rasa nyeri yang terkadang menjalar ke area sekitarnya, tetapi konsekuensi serius seperti kebutaan tidak akan terjadi. Meskipun demikian, jika Anda mengalami sakit gigi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mencegah masalah gigi yang lebih serius dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.

 

  1. Fluoride Membahayakan Kesehatan

Mitos: Beberapa orang menganggap fluoride sebagai bahan kimia berbahaya dan menghindarinya dalam produk perawatan gigi.

 

Fakta: Fluoride adalah mineral yang terbukti dapat memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi. Sebagian besar pasta gigi dan air minum mengandung fluoride untuk meningkatkan kesehatan gigi. Penggunaan fluoride sesuai petunjuk tidak membahayakan kesehatan.

 

  1. Campuran Soda Kue dan Pasta Gigi Dapat Memutihkan Gigi

Mitos: Terdapat anggapan jika campuran soda kue dengan pasta gigi atau perasan stroberi bisa memutihkan gigi.

Fakta: American Dental Association mengungkapkan, campuran soda kue dan stroberi tidak memiliki kandungan yang ampuh memutihkan gigi. Kedua bahan ini justru meningkatkan risiko gigi sensitif, keropos, hingga patah. Jika dilakukan, ada kekhawatiran soda kue dan stroberi mengikis lapisan mineral alami gigi.

 

  1. Gigi Anak yang Berlubang Dibiarkan Saja, Nantinya akan Terganti dengan Gigi Tetap

Mitos: Jika gigi anak berlubang, biarkan saja.  Nantinya juga akan terganti dengan gigi tetap/permanen

 

Fakta: Gigi anak yang berlubang harus tetap dilakukan perawatan. Kenapa? Karena jika tidak dilakukan perawatan maka infeksi bakteri yang ada pada gigi berlubang tersebut dapat menjalar ke jaringan pendukung gigi. Kondisi ini akan mempengaruhi gigi permanen yang sedang dalam proses tumbuh kembang. Selain itu, jika gigi anak berlubang juga berpengaruh terhadap menurunnya nafsu makan yang bisa membuat nutrisinya berkurang sedangkan anak sangat memperlukan nutrisi yang baik dan seimbang, selain itu juga dapat menyebabkan anak akan cenderung rewel.

Dengan memahami perbedaan antara mitos dan fakta seputar kesehatan gigi, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk merawat gigi dengan benar dan menjaga senyuman yang sehat dan indah. Konsultasikan dengan dokter gigi secara teratur untuk memastikan bahwa rencana perawatan gigi Anda sesuai dengan kebutuhan khusus Anda.

Persiapan sebelum Persalinan: Menyambut Kedatangan Buah Hati<< >>Mengenal Vaksin HPV

About the author : admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.