Pentingnya Pemeriksaan ANC (Antenatal Care)

sumber: freepik.com

Pernahkah Anda mendengar komplikasi yang dialami oleh ibu hamil? Komplikasi pada ibu hamil dapat berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Menurut data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), per 2023 Angka Kematian Ibu (AKI) masih berada pada kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Kondisi ini belum mencapai target yang ditentukan, yaitu 183 per 100.00 KH di tahun 2024. Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai penyebab kematian ibu hamil dapat dicegah dengan melakukan kunjungan antenatal care (ANC) secara teratur. Lalu, apa itu antenatal care (ANC)?

Antenatal care merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Pemeriksaan antenatal care (ANC) bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, sehingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar. Pelayanan tersebut dapat diberikan oleh dokter, bidan, perawat, dan tenaga medis lain yang terlatih dan profesional, seperti dokter dan tenaga medis di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kahyangan.

Kemenkes menetapkan pemeriksaan ibu hamil atau antenatal care (ANC) dilakukan minimal sebanyak 6 kali selama 9 bulan sebagai bentuk komitmen untuk penyediaan layanan esensial bagi Ibu hamil. Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin, mengatakan bahwa dalam 6 kali pemeriksaan ibu hamil tersebut, dua kali diantaranya harus diperiksa oleh dokter dan di USG.

Berdasarkan ketetapan tersebut, diketahui pemeriksaan antenatal care (ANC) sangat penting dilakukan. Melalui ANC, berbagai informasi serta edukasi terkait kehamilan dan persiapan persalinan dapat diberikan kepada ibu hamil sedini mungkin. Kurangnya pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan sering terjadi karena kurangnya kunjungan ANC. Kurangnya kunjungan ANC ini dapat berbahaya bagi ibu hamil maupun janin, seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya. Oleh karena itu, saat ini Indonesia telah menetapkan standar khusus mengenai pemeriksaan ANC yang dikenal dengan istilah “10 T”. Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Timbang Tinggi dan Berat Badan

Pada pemeriksaan ANC pertama, ibu hamil wajib mengukur tinggi badan untuk mengetahui kemungkinan faktor yang dapat mempersulit persalinan. Misalnya, risiko terjadinya Cephalopelvic Disproportion (CPD) akan lebih tinggi apabila tinggi badan ibu kurang dari 145 cm. Sementara itu, berat badan di timbang setiap kali kunjungan. Penghitungan keduanya dilakukan untuk melihat indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil dan mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada pertumbuhan janin.

 

  1. Ukur Tekanan Darah

Standar kedua adalah mengukur tekanan darah. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi seberapa besar risiko terkena preeklamsia yang berpotensi membahayakan kehamilan. Preeklamsia dapat terjadi bila tekanan darah ibu hamil lebih dari 140/90 mmHg. Jika mengalami kondisi ini, maka perlu dilakukan penanganan agar tekanan darah kembali ke angka normal.

 

  1. Tentukan Lingkar Lengan Atas (LILA)

Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dilakukan saat awal pemeriksaan ANC. Melalui  lingkar lengan atas, dokter dapat mengetahui status gizi ibu hamil. Apabila hasil pengukuran LILA kurang dari 23,5 cm, maka ada kemungkinan ibu hamil mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis). KEK dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

 

  1. Ukur Tinggi Fundus Uteri (Puncak Rahim)

Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan untuk melihat atau memperkirakan perkembangan bayi selama dalam kandungan. Pengukuran ini biasanya dilakukan saat kehamilan memasuki usia 22 hingga 24 minggu. Tinggi fundus merupakan jarak dari puncak tulang panggul hingga ke bagian teratas dari perut ibu hamil. Normalnya tinggi fundus adalah 2 cm lebih besar dari usia kehamilan. Jadi, apabila usia kehamilan ibu 12 minggu, maka tinggi fundus normalnya adalah 10-14 cm.

 

  1. Tentukan Presentasi dan Denyut Jantung Janin (DJJ)

Pengukuran DJJ dilakukan untuk mengetahui adanya tanda kehidupan pada janin. Mengukur denyut nadi janin adalah bagian yang tak boleh terlewatkan. Pengukuran ini berguna untuk mendeteksi gawat janin. Pemeriksaan DJJ penting dilakukan saat waktu persalinan makin dekat guna memastikan apakah kepala janin telah memasuki panggul atau belum. Pemeriksaan presentasi dan denyut nadi janin dapat dilakukan bersamaan melalui USG (ultrasonografi).

 

  1. Vaksinasi Tetanus

Vaksinasi tetanus pada antenatal care bertujuan membangun kekebalan tubuh ibu hamil terhadap infeksi tetanus. Pemberian vaksin ini nantinya disesuaikan dengan status imunisasi ibu hamil ketika melakukan skrining saat menjalani antenatal care pertama kali.

 

  1. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

Menurut Kemenkes, TTD diberikan setidaknya 90 butir selama hamil. Lewat pemberian TTD, ibu hamil diharapkan bisa mempersiapkan dan menjalani persalinan dengan sehat.

 

  1. Tes Laboratorium

Pada pemeriksaan ini, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan tes darah lengkap dan beberapa rangkaian pemeriksaan laboratorium seperti golongan darah, rhesus, protein dalam urine, kadar gula darah, hemoglobin, serta sifilis dan HIV.

 

  1. Tata Laksana atau Penanganan Kasus

Prosedur ini merupakan tindak lanjut dari tes laboratorium. Apabila ditemukan masalah, dokter akan segera melakukan penanganan. Jika kondisinya tidak dapat ditangani, dokter akan merujuk ibu hamil ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana lebih baik. Dengan begitu, risiko komplikasi kehamilan dapat dikurangi.

 

  1. Temu Wicara (konseling)

Anda dapat melakukan konseling dengan dokter atau bidan mengenai kondisi kesehatan bayi dalam kandungan setiap menjalani pemeriksaan ANC. Pada kesempatan ini, Anda dapat menanyakan beberapa hal seperti cara menjaga kesehatan ibu hamil, perilaku hidup bersih dan sehat selama masa kehamilan, peran suami atau keluarga selama kehamilan, tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, nifas, dan informasi seputar kehamilan lainnya

ASURANSI<< >> Sekilas tentang Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kahyangan

About the author : admin

Leave a Reply

Your email address will not be published.